Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investors Service, memberikan respons atas has...
Jakarta, CNBC Indonesia
- Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investors Service, memberikan respons atas hasil hitung cepat atau
quick countPemilihan Presiden (Pilpres) 2019, yang menempatkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara.
Menurut Moody's, hasil quick count tersebut akan mendukung bauran kebijakan investasi dan stabilitas pertumbuhan yang lebih luas.
Vice President & Analis Senior Sovereign Risk Group Moody's Anushka Shah mengatakan hasil quick count sejauh ini menunjukkan berlanjutnya masa jabatan kedua bagi Presiden Joko Widodo.
"Perkembangan ini akan mengarah pada lingkungan kesinambungan kebijakan, dengan fokus baru pada beberapa reformasi yang sudah dilakukan pada masa jabatan pertamanya, termasuk pengembangan infrastruktur dan sumber daya manusia, dan pengurangan birokrasi secara bertahap," kata Anushka Shah, melalui siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (18/04/2019).
Menurut Moody's, pertumbuhan yang stabil akan mendorong stabilitas pasar keuangan. Hal ini sangat penting, mengingat tingginya porsi kepemilikan asing di pasar obligasi.
Berdasarkan data Direktorat Pengelolaan Pembiayaan & Risiko Kementerian keuangan, hingga 15 April 2019, total nilai kepemilikan asing pada obligasi negara mencapai Rp 953,14 triliun. Angka tersebut setara dengan 38,50% dari total nilai surat utang negara.
Moody's Bicara Soal Ekonomi Indonesia[Gambas:Video CNBC] (hps/tas)
Read More
Tidak ada komentar