Bulan Ramadhan sebagai penghulu dari segala bulan Sayyidussyuhur yang seyogyanya menjadi bulan terbaik untuk mengevaluasi dan meng...
Bulan
Ramadhan sebagai penghulu dari segala bulan Sayyidussyuhur yang seyogyanya
menjadi bulan terbaik untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi diri sehingga kita
termasuk orang-yang kembali fitrah setelah menjalani serangkaian ritual ibadah Ramadhan
dan..... "Rahmatan lil alamin"
menjadi prasa populer yang sering muncul dari mulut para penceramah dan selalu
jadi wacana.
Rahmatan
Lil Almin secara umum difahami sebagai ajakan kepada kebajikan dan kebaikan da
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai subyek Rahmatan lil alamin (pembawa
rahmat bagi seluruh manusia) sehingga dalam hal ini Allah mendelegasikan kepada
sang manusia terpilih Rsulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sebuah perintah: “Dan tidaklah engkau (Muhammad) diutus ke muka bumi ini
kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. al-Anbiya: 107).
Inkonsistensi
dan tidak istiqamahnya (dibahasakan tidak
ikhlas) manusia dalam melakoni tugas sebagai pengikut yang meneladani Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sebagai manifestasi (perwujudan) dari
penghambaan kepada sang pencipta menjadi
penyebab kerusakan di muka bumi.
Melalui
opini ini penulis lebih jauh menyorot tentang eksistensi manusia dan intervensi
manusia terhadap lingkungan sekaligus menggugat keislaman kita.
Rusaknya
bumi dan lingkungan
The World
Risk Report yang dirilis German Alliance for Development Works (Alliance),
United Nations University Institute for Environment and Human Security
(UNU-EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada 2012 pun menyebutkan bahwa
kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi
rendahnya risiko bencana di suatu kawasan.
Kerusakan
bumi dan alam disebabkan oleh pristiwa alam (seperti tsunami dan angin puting beliung
) dan ulah manusia, peristiwa Disteriorasi
atau penurunan mutu lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya sumber
daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem.
Kerusakan lingkungan hidup ini memberikan dampak langsung bagi kehidupan
manusia.
Jika
kita evaluasi lebih jauh kita akan menemukan bahwa kerusakan bumi ini karena
intervensi (campur tangan) dan aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan
seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara,
air, dan tanah dan lain sebagainya.
Allah
sudah mewanti wanti dalam sebuah firmannya: Telah nampak kerusakan di darat dan
di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar). (Ar-Rum/30:41)
Eksistensi
dan kontribusi manusia dalam menjaga dan merawat lingkungan adalah sebuah
keniscayaan dengan kesiapan sumber daya manusia (human resourch) hingga Rasulullah
menitipkan pesan bahwa"Jauhilah tiga perilaku terlaknat; buang kotoran di sumber
air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon." (HR Abu Daud, Ahmad
dan Ibnu Majah).
Meretas
kesadaran
Ajakan
hidup aman lahir secara primordial Dan menjadi tuntutan bathin yang seharusnya disupport
oleh kebiasaan peduli terhadap lingkungan, sehingga tidak perlu lagi ada
tulisan ..... "Dilarang membuang sampah, peliharalah kebersihan lingkungan,
dan masih banyak lagi" yang terlihat di sekitar kita.
Dibutuhkan
Konsistensi dan komitmen manusia dalam memelihara alam itu agar tetap seimbang
(al mizan) dan terhindar dari bencana alam. Allah SWT berfirman, “Dan Allah telah
meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan
melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil
dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS ar-Rahman [55]: 7-9).
Dalam
hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud Rasulullah juga menyampaikan "jangan
mengotori dan merusak tempat umum atau alam yang dibutuhkan banyak orang,
seperti air, udara, dan tanah"
Yang
menggelitik baru-baru ini ada berita viral bule membersihkan selokan dari got
yang tersumbat dan tidak ada yang membantunya padahal dalm keterangan bule
cantik tersebut tidak ada masyarakat yg membantunya padahal tidak jauh dari got
ada tempat untuk buang sampah...... Tentu ada gugatan bathin dimana agama yg
kita anut (Islam) banyak mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebahagian dari iman.
Sampai berita ini diturunkan postingan
ini sudah mendapatkan lebih dari 19.700 likes dan 324 komentar.
Tidak ada komentar