Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi merespons positif laju Indeks Harga Saham ...
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi merespons positif laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,35% ke level 6.568,85 pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2019).
Penguatan IHSG terus berlanjut ke titik tertingginya di level 6.636,33, atau menguat 2,39%.
Inarno menilai, hal itu tidak terlepas dari respons positif pelaku pasar terkait hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei yang menyatakan pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin unggul atas pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Ya itu kan kelihatannya investor sudah buy in terhadap [hasil] kemarin [Pilpres 2019]," ungkap Inarno, kepada wartawan saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis (18/4/2019).
Menurut Inarno, penyelenggaraan Pilpres pada Rabu 17 April kemarin juga berlangsung dengan tenang dan damai sehingga memberi dorongan persepsi pasar yang kondusif dan memicu peningkatan transaksi.
"Kemarin pada kalau kita lihat damai, tenang, pencoblosan juga oke jadi itu tercermin dalam market di sini, market cukup confident dengan kemarin," kata Inarno.
Ia pun berharap tren ke depan, pasar saham domestik akan tetap menyambut positif hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan secara resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih. "Mestinya begitu kalau enggak ada apa-apa dan segala macam, kami harapkan tenang dan semuanya market akan menyambut positif," imbuh Inarno. Pada pemilihan presiden edisi 2019, mayoritas lembaga survei memang sebelumnya menjagokan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang. SBY-Boediono berhasil mengalahkan dua pasangan calon yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Hasil hitung cepat dari Litbang Kompas misalnya, sudah menerima sebanyak 97% suara masuk dengan 54,5% suara jatuh ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kemudian, hitung cepat dari Indo Barometer (99,7% suara masuk) menunjukkan bahwa sebanyak 54,3% suara jatuh ke Jokowi selaku petahana.
Jika berkaca kepada sejarah, IHSG memang selalu memberikan imbal hasil yang menggiurkan di tahun pemilu, dengan catatan bahwa hasil pemilihan presiden sesuai dengan proyeksi dari mayoritas lembaga survei.
Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan pertarungan melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi (putaran 2).
Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Pada pertarungan tahun 2009, SBY berhasil mempertahankan posisi RI-1, namun dengan wakil yang berbeda. Ia didampingi oleh Boediono yang sebelumnya menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI).
Beralih ke tahun 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berhasil menempati tahta kepemimpinan tertinggi di Indonesia dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Pada saat itu, IHSG melejit 22,3%. Simak ulasan saham konsumer di tengah momen pesta demokrasi.[Gambas:Video CNBC]
Read More
Tidak ada komentar