TEMPO.CO , Jakarta - Pemilihan Umum Presiden Indonesia periode 2019-2024 (Pilpres 2019) telah dilaksanakan pada 17 April 2019. Pelak...
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Umum Presiden Indonesia periode 2019-2024 (Pilpres 2019) telah dilaksanakan pada 17 April 2019. Pelaku otomotif berharap usai Pilpres 2019 pasar otomotif nasional kembali bergairah. Penjualan mobil di Indonesia sempat anjlok 13 persen sepanjang kuartal I 2019 atau menjelang Pilpres 2019.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, menyampaikan bahwa tahun ini pasar mobil di Indonesia setidaknya mendapatkan tren positif dibanding tahun lalu.
"Pasar mobil bisa berkembang. Paling tidak lebih baik dari tahun lalu," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis 18 April 2019.
Baca: Penjualan Mobil Kuartal I 2019 Turun 13 Persen, Nissan Bangkit
Selain itu wanita yang akrab disapa Amel itu mengatakan bahwa ADM akan terus mendukung setiap kebijakan pemerintah bagi industri otomotif, baik yang sudah ada maupun yang akan dibuat nanti.
Dukungan tersebut bukan tanpa alasan. Karena menurut Amel setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah merupakan sesuatu yang sudah diperkirakan dan disiapkan secara matang. Untuk itu sebagai salah satu pemain di industri roda empat Indonesia, ADM akan mengikutinya.
"Pada dasarnya kebijakan apapun yg dibuat pemerintah, sebagai APM, Daihatsu percaya sudah dipikirkan dan dikaji masak-masak. Jadi Daihatsu ikut saja," tuturnya.
Di luar itu, Amel juga berharap setelah pemilihan presiden dan legislatif selesai, kondisi Indonesia akan bertambah baik, mulai dari ekonomi hingga keamanan.
"Semoga Indonesia bisa trus bersatu, ekonomi berkembang, daya beli bisa trus naik, pengangguran turun, rupiah menguat dan bunga pinjaman turun, kondisi keamanan juga baik," ujarnya.
Sebelumnya, PT Toyota Asta Motor (TAM) selaku agen pemegang merek Toyota di Indonesia berharap siapaun presiden yang terpilih nanti agar dukung lokalisasi produk.
Baca: Pilpres 2019: Penjualan Mobil Niaga Turun, Ini Kata Mitsubishi
Dengan mendukung penuh lokalisasi tersebut Executive General Managern TAM, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, dampak positifnya juga akan dirasakan oleh perusahaan-perusahaan lokal kecil.
Ia berharap agar presiden terpilih nanti mampu mendukung program lokalisasi produk ketimbang CBU ataupun semi CKD.
"Kenapa, Kalau bicara ngomongin tahun 2014 sebelumnya kita ngomonginnya bahwa kita itu pro lokalisasi. Jelas kok. Sampai pak Putu (Kemenperin) ngomongnya pro lokalosasi. Kalau pro itu masih jalan ya harapannya produk dalam megeri menjadi lebih banyak. Apa itu UKM, small enter, makro enter, itu lebih banyak. Jadi usaha kecil maju. Itu yang kami harap. Jadi kami lebih pro tehadap ke lokalisasi. Kami nggak setuju dengan CBU atau semi CKD," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin 15 April 2019.
Dengan begitu menurut Soerjo kemungkinan Indonesia menjadi basis produksi di Asia akan terbuka lebar. Selain itu yang pasti ia berharap agar Presiden terpilih nanti membawa dampak positif bagi industri otomotif Indonesia.
"Kalau kami gini harapan, kalau kami lihat trendnya abis pemilihan presiden positif. Inti begitu. Siapapun yg terpilih pasti positif. Tapo harapan seberapa besar positifnya," tutur Soerjo.
Namun di sisi lain, Soerjo juga mengatakan harapannya agar Presiden terpilih mampu memperjelas arah industri otomotif Indonesia.
"Tapi yang kedua, selain sisi positifnya ini kedua sekarang kami lihatnya kita itu mau menujunya ke mana. Kalau saya sekarang nih kita sekarang secara industri otomotif itu mau dibawa ke mana. Itu musti benar-benar clear," katanya.
Read More
Tidak ada komentar